Senin, 12 November 2012

LAPORAN PRAKTIKUM
MITOSIS AKAR BAWANG

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
HASAN BASRI                                     
SERLIN NURHIDAYATI                  
NOVI SARTIKA WAHYUNI             
QONITA RAHMI                                 
ISMI ANGGRAENI                              
RETNO WAHYUNINGTYAS             
RATNA ALFIANI                                

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2012
I.                   JUDUL
“MITOSIS AKAR BAWANG”

II.                TUJUAN
Setelah selesai melakukan pengamatan, mahasiswa diharapkan dapat :
1.      Dapat mengetahui proes squash pada ujung akar bawang bombay dengan acetocarmine untuk memperlihatkan proses mitosis.
2.      Menjelaskan setiap fase yang terjadi pada proses mitosis.

III.             DASAR TEORI
Sebagian besar sel bereproduksi secara aseksual, yaitu tanpa terjadinya pertukaran atau pemerolehan informasi hereditas baru. Sebagian besar sel yang membentuk tubuh organisme eukarriota multiseluler juga bereproduksi secara aseksual dalam suatu proses yang dikenal sebagai mitosis. Selama pembelahan mitosis, sel akan tumbuh, menduplikasi genomnya, memisahkan kromosom yang telah berduplikasi ke kutub-kutub sel yang berlawanan, dan membagi sitoplasma sehingga terbentuklah sel anakan (William D. Stanfield dkk,2003) .
Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. Hal ini dikarenakan pada pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-tahapan (fase-fase) yang terdapat pada pembelahan mitosis ini meliputi: profase, metafase, anafase, dan telofase. P sel paling banyak dijumpai pada bagian akar yaitu ujung akar. Pada mitosis, bahan inti sel terbagi sedemikian rupa sehingga dari satu sel dihasilkan dua buah sel anakan. Mitosis merupakan alat untuk duplikasi teratur (dalam fase S) dan pemisahan (pada anafase) kromosom. Biasanya, mitosis diikuti dengan pembelahan sel yang disebut dengan sitokenesis dimana sel akan terpisah menjadi dua (Kimball, 1999).
Pada mitosis setiap induk yang diploid (2n) akan menghasilkan dua buah sel anakan yang masing-masing tetap diploid serta memiliki sifat keturunan yang sama dengan sel induknya. Proses terjadinya mitosis terbagi ke dalam 5 fase, yaitu interfase, profase, metafase, anafase dan telofase, seperti tampak pada gambar berikut :
·         Interfase adalah fase dimana inti sel nampak keruh dan nampak benang-benang kromatin yang halus, kromosom yang diduplikasi pada fase S belum terlihat secara individual karena belum terkondensas (Campbell, 2010:248).
·         Profase adalah fase dimana benang- benang kromatin memendek dan menebal, terbentuklah kromosom. Gelendong mitotik mulai terbentuk, setiap kromosom terduplikasi tampak sebagai kromatid identik yang tersambung pada sentromernya dan sepanjang lengannya oleh kohesin (kohesi kromatid saudara) (Campbell,2010: 248).
Proses terjadinya fase profase ditandai dengan hilangnya nucleus dan diganti dengan mulai tampaknya pilinan-pilinan kromosom yang terlihat tebal (http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).
·         Metaphase merupakan tahap mitosis yang paling lama, sering kali berlangsung sekitar 20 menit  (Campbell,2008: 249). 
Kromosom kromosom menempatkan diri di bidang tengah dari sel. Ciri utama fase ini adalah terbentuknya gelendong pembelahan, gelendong pembelahan ini dibentuk oleh mikrotubula. Gelendong ini membentuk kutub-kutb pembelahan tempat sentromer mikrotubula bertumpu (http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).
·         Anafase merupakan tahap pembelahan yang paling singkat terjadi, biasanya hanya beberapa menit  (Campbell.2008: 249).
Sentromer  membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju kutub dari sel yang berlawanan.  Tiap  kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat yang sama dengan sel induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid tersebut menjadi kromosom baru.
Pada fase ini kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah dan mengumpul pada masing-masing kutub, sehingga telihat adal dua kumpulan kromosom (http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).
·         Telofase merupakan tahap terakhir saat nukleus-nukleus anakan terbentuk dan sitokinesis telah dimulai. Dengan ciri dimana di  tiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik.  Selaput gelendong inti  lenyap dan dinding inti  terbentuk lagi.  Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah- tengah sel (Campbell.2010: 249).
Telofase adalah fase finisiong, dalam telofase ada dua tahap yaitu telofase awal dan telofase akhir. Pada telofase awal terlihat mulai ada sekat yang memisahkan antara sel-sel anak. Sedang pada telofase akhir terlihat sel-sel anak sudah benar-benar terpisah (http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).
Sel tumbuhan di definisikan sebagai unit dasar yang universaldari suatu struktur organik. Struktur yang membedakan sel tumbuhan denfan sel yang lain adalah keberadaan dinding sel yang merupakan lapisan terluar dari sel yang berbatasan dengan membran sel (Hartanto Nugroho, 2010).
Tumbuhan pada masa awal perkembangan mengalami pertumbuhan sangat banyak, tumbuhan mengalami pembelahan sel secara tidak langsung yang disebut juga dengan mitosis (Susetyoadi,2004).


IV.             ALAT  DAN BAHAN

Mikroskop
Kaca objek
Kaca penutup
                
Kaca arloji
Pinset
Pisau atau silet
lampu spirtus
Akar bawang bombay
Alkohol 70%
Larutan acetocarmine
penjepit
asam asetat


V.                LANGKAH KERJA
1.      Kira-kira 3-4 hari sebelum praktikum dilaksanakan,simpan umbi bawang bombay di atas botol bermulut lebar yang berisi air.
2.      Akar yang aktif tumbuh dengan panjang sekitar 2,5 - 5 cm paling baik digunakan untuk praktikum ini.
3.      Ujung akar yang panjang nya 3- 4 cm di potong dan diletakan segera pada kaca arloji yang berisikan asam asetat 1M selama 30 menit.
4.      Kemudian ganti larutan asam asetat dengan acetocarmine dan panaskan di atas nyala lampu spirtus sampai mencapai suhu kira-kira 60 0 C (jaga jangan sampai mendidih)
5.      Setelah itu p[indahkan potongan ujung akar tersebut ke atas kaca objek yang telah di tetesi acetocarmine
6.      Potong-potong ujung akar dengan silet atau pisau
7.      Tutup sediaan dengan kaca penutup
8.      Balikan dan pegang di antara ibu jari dan telunjuk, kemudian tekan sambil sedikit di dorong (squash)
9.      Periksa sediaan tersebut dengan mikroskop dengan perbesaran lemah (10 X 10)
10.  Lanjutkan perbesaran dengan pengamatan dengan perbesaran kuat (10 X 45 atau 10 X 63).

VI.              HASIL PENGAMATAN


VII.          PEMBAHASAN
Dalam mengamati proses mitosis digunakan sel akar bawang bombay karena sel bawang bombay merupakan sel yang bersifat meristematis yakni sel yang aktif membelah maka dari itu akan terlihat proses mitosis pada bagian ini.
Sebelum mengamati sel yang mengalami pembelahan mitosis, ada beberapa perlakuan yang dilakukan pada akar bawang bombay. Pertama akar bawang bombay  di rendam dalam asam asetat selama 30 menit, hal ini bertujuan untuk menghentikan aktivitas seluler dan mengawetkan proses yang terjadi ketika ujung akar tersebut dipotong. Dengan demikian proses mitosis yang mungkin terjadi pada waktu pemotongan dapat dijebak dalam keadaan terfiksatif sehingga pada saat pengamatan di bawah mikroskop akan dapat menunjukkan aktivitas sel-sel meristem ujung akar. Perendaman dengan asam asetat juga berfungsi untuk melunakkan dinding sel agar mempermudah masuknya zat pewarna dan memperamudah saat pemotongan. Selain itu pemberian asam asetat juga dapat memperjelas batas tudung akar dengan sel-sel diatasnya. Tudung akar akan terlihat lebih putih dibandingkan bagian lain dari akar bawang bombay.
Perlakuan berikutnya pemberian acetocarmin, acetocarmin adalah pewarna yang fungsinya untuk memberi pigmen kepada sel-sel akar bawang sehingga mudah untuk diamati dan  kemudian di lanjutkan dengan pembakaran hingga suhu yang ditentukan (60o C).
Dalam pengamatan kami tidak menemukan proses mitosis seperti profase, metafase, anafase, dan telofase pada salah satu sel. Karena sel bawang bombay yang kami amatai masih berupa jaringan, sehingga yang tampak pada mikroskop terdiri dari banyak sel yang melakukan pembelahan. Namun kami menduga bahwa yang terlihat lebih dominan adalah fase profase, berdasarkan teori pada fase profase kromosom-kromosom menebal atau berkondensasi, sehingga menjadi bisa terlihat di bawah mikroskop cahaya, mula-mula sebagai benang-benang tipis, lalu secara progresif menjadi semakin pendek dan tebal karena mengumpar di sekeliling protein-protein histon, kemudian mengumpar terpilin (supercoil) pada dirinya sendiri (Susan Elrod, 2007). Kami melihat terbentuk banyak bulatan berwarna hitam yang terletak ditengah sel, bulatan hitam tersebut yang kami duga adalah kromatin yang telah menyerap warna dari acetocarmin sehingga terlihat hitam dan masih terpilin sehingga kami menyebut dengan fase profase.
Kami pun menduga adanya beberapa faktor yang menyebabkan percobaan ini tidak dapat menemukan secara jelas proses mitosis. Adapun faktor-faktor tersebut, yaitu faktor pertama adalah kesalahan pada saat pembakaran, pembakaran yang kami lakukan terlalu lama dan terlalu dekat dengan api sehingga menyebabkan timbulnya asap dan acetocarmin mendidih. Sementara untuk hasil yang baik seperti yang telah di tetapkan pada langkah kerja pembakaran dilakukan hingga suhu 60o C, namun karena pada saat pembakaran, kami tidak menggunakan termometer sehingga kami mengalami kesulitan untuk memperkirakan suhu yang ditetapkan.
Faktor kedua menurut kami yang sangat berpengaruh terhadap hasil percobaan adalah pada teknik squash. Untuk dapat menghasilkan percobaan yang baik memang diperlukan teknik squash yang tepat yakni harus ditekan hingga sangat tipis namun tidak diperbolehkan juga terlalu keras karena dapat menyebabkan sel mengalami kerusakan. Karena kurangnya pengetahuan kami mengenai teknik squash yang baik, kami mendapatkan hasil yang kurang memuaskan.
Selain itu faktor lain yang menyebabkan tidak terlihatnya proses meosis adalah keterbatasannya alat yang kami gunakan, baik kualitas mikroskop maupun kurangnya perbesaran.

VIII.       JAWABAN PERTANYAAN

1.      Gambarkan dan tentukan tahapan tahapan mitosis yang dapat Saudara amati!
Jawab:
Berdasarkan hasil pengamatan kami, proses dominan yang terjadi pada mitosis akar bawang adalah pada fase profase.




2.      Pada umumnya sel-sel yang Saudara amati ada dalam fase mana?
Jawab: umumnya berada pada fase profase

3.      Jelaskan apa yang terjadi pada tah apan mitosis: interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase!
Jawab:
·         Interfase adalah fase dimana inti sel nampak keruh dan nampak benang-benang kromatin yang halus, kromosom yang diduplikasi pada fase S belum terlihat secara individual karena belum terkondensas (Campbell, 2010:248).
·         Profase adalah fase dimana benang- benang kromatin memendek dan menebal, terbentuklah kromosom. Gelendong mitotik mulai terbentuk, setiap kromosom terduplikasi tampak sebagai kromatid identik yang tersambung pada sentromernya dan sepanjang lengannya oleh kohesin (kohesi kromatid saudara) (Campbell,2010: 248).
Proses terjadinya fase profase ditandai dengan hilangnya nucleus dan diganti dengan mulai tampaknya pilinan-pilinan kromosom yang terlihat tebal (http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).
·         Metaphase merupakan tahap mitosis yang paling lama, sering kali berlangsung sekitar 20 menit  (Campbell,2008: 249). 
Kromosom kromosom menempatkan diri di bidang tengah dari sel. Ciri utama fase ini adalah terbentuknya gelendong pembelahan, gelendong pembelahan ini dibentuk oleh mikrotubula. Gelendong ini membentuk kutub-kutb pembelahan tempat sentromer mikrotubula bertumpu (http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).
·         Anafase merupakan tahap pembelahan yang paling singkat terjadi, biasanya hanya beberapa menit  (Campbell.2008: 249).
Sentromer  membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju kutub dari sel yang berlawanan.  Tiap  kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat yang sama dengan sel induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid tersebut menjadi kromosom baru.
Pada fase ini kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah dan mengumpul pada masing-masing kutub, sehingga telihat adal dua kumpulan kromosom (http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).
·         Telofase merupakan tahap terakhir saat nukleus-nukleus anakan terbentuk dan sitokinesis telah dimulai. Dengan ciri dimana di  tiap kutub sel terbentuk stel kromosom yang identik.  Selaput gelendong inti  lenyap dan dinding inti  terbentuk lagi.  Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah- tengah sel (Campbell.2010: 249).
Telofase adalah fase finisiong, dalam telofase ada dua tahap yaitu telofase awal dan telofase akhir. Pada telofase awal terlihat mulai ada sekat yang memisahkan antara sel-sel anak. Sedang pada telofase akhir terlihat sel-sel anak sudah benar-benar terpisah (http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).

4.      Mengapa terjadi proses mitosis?
Jawab:
Karena pada dasarnya makhluk hidup itu tumbuh dan berkembang. Dalam hal pertumbuahan dapat diukur dari jumlah sel yang dimiliki oleh makahluk tersebut. Pertambahan jumlah sel disebabkan oleh proses pembelahan sel (somatik) yang disebut mitosis dengan prinsip mewariskan semua sifat induk kepada kedua sel anaknya karena mitosis menghasilkan sel anak yang identik, regenerasi dan perbaikan sel-sel tubuh yang rusak.

5.      Mengapa ujung akar bawang digunakan untuk mempelajari mitosis?
Jawab:
Karena akar merupakan salah satu jaringan yang sel-sel penyusunnya adalah sel-sel somatik, khusus pada ujung akar terdiri dari sel-sel yang bersifat meristematik, yaitu sel-selnya selalu aktif membelah, sehingga diharapkan fase-fase mitosis dapat diamati secara lengkap.

6.      Apa yang membedakan antara pembelahan mitosis pada sel tumbuhan dan sel hewan?
Jawab:
Pembedaan pada pembelahan mitosis sel tumbuhan dan sel hewan yaitu  pada tahap sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan di ekuator pada membran sel sehingga kedua sel anakan menjadi terpisah dan dihasilkanlaah dua sel anak (sel melekuk ke dalam). Sedangkan pada sel tumbuhan , sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah-tengah sel.

7.      Dibagian manakah pada tumbuhan akan anda temukan banyak sel yang akan melakukan proses mitosis?
Jawab:
Proses mitosis akan banyak ditemukan pada bagian-bagian jaringan sel somatik yang bersifat meristematik yaitu ujung akar dan ujung batang

IX.             KESIMPULAN
Pada percobaan kali ini dapat disimpulkan bahwa:
1.      Fase yang kami amati umumnya berada dalam fase profase.
2.      Hasil percobaan kami kurang memuaskan karena ada beberapa kesalahan, yaitu dari akar dengan pembakaran yang melebihi batas suhu, teknik squash yang kurang baik, dan penggunaan mikroskop cahaya yang membuat hasil pengamatan terbatas.


DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Reece. 2010. Biologi jilid 1 edisi kedelapan. Erlangga: Jakarta.
Elrod, Susan and Wiliam Stainsfield. 2007. Genetika Edisi Ke Empat. Jakarta : Erlangga.
Kimball. 1999. Biologi. Erlangga: Jakarta.
Nugroho, L. Hartanto, Dkk. 2010. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Jakarta : Penebar Swadaya.
Setjo, Susetyoadi. 2004. Anatomi Tumbuihan. JICA:Malang.
Stansfield, William D, dkk. 2003. Biologi Molekuler dan Sel. Jakarta : Erlangga.


2 komentar: