LAPORAN PRAKTIKUM
MITOSIS AKAR BAWANG
DI
SUSUN OLEH :
KELOMPOK
6
HASAN BASRI
SERLIN NURHIDAYATI
NOVI SARTIKA WAHYUNI
QONITA RAHMI
ISMI ANGGRAENI
RETNO WAHYUNINGTYAS
RATNA ALFIANI
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH
DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2012
I.
JUDUL
“MITOSIS AKAR
BAWANG”
II.
TUJUAN
Setelah selesai
melakukan pengamatan, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Dapat mengetahui proes squash pada ujung akar bawang
bombay dengan acetocarmine untuk memperlihatkan proses mitosis.
2. Menjelaskan setiap fase yang terjadi
pada proses mitosis.
III.
DASAR TEORI
Sebagian besar sel bereproduksi secara aseksual, yaitu tanpa terjadinya
pertukaran atau pemerolehan informasi hereditas baru. Sebagian besar sel yang
membentuk tubuh organisme eukarriota multiseluler juga bereproduksi secara
aseksual dalam suatu proses yang dikenal sebagai mitosis. Selama pembelahan
mitosis, sel akan tumbuh, menduplikasi genomnya, memisahkan kromosom yang telah
berduplikasi ke kutub-kutub sel yang berlawanan, dan membagi sitoplasma
sehingga terbentuklah sel anakan (William D. Stanfield dkk,2003) .
Mitosis adalah pembelahan sel yang
terjadi secara tidak langsung. Hal ini dikarenakan pada pembelahan sel secara
mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-tahapan (fase-fase)
yang terdapat pada pembelahan mitosis ini meliputi: profase, metafase, anafase,
dan telofase. P sel paling banyak dijumpai pada bagian akar yaitu ujung akar.
Pada mitosis, bahan inti sel terbagi sedemikian rupa sehingga dari satu sel
dihasilkan dua buah sel anakan. Mitosis merupakan alat untuk duplikasi teratur
(dalam fase S) dan pemisahan (pada anafase) kromosom. Biasanya, mitosis diikuti
dengan pembelahan sel yang disebut dengan sitokenesis dimana sel akan terpisah
menjadi dua (Kimball, 1999).
Pada
mitosis setiap induk yang diploid (2n) akan menghasilkan dua buah sel anakan
yang masing-masing tetap diploid serta memiliki sifat keturunan yang sama
dengan sel induknya. Proses terjadinya mitosis terbagi ke dalam 5 fase, yaitu
interfase, profase, metafase, anafase dan telofase, seperti tampak pada gambar
berikut :
·
Interfase
adalah fase dimana inti sel nampak keruh dan nampak benang-benang kromatin yang
halus, kromosom yang diduplikasi pada fase S belum terlihat secara individual
karena belum terkondensas (Campbell, 2010:248).
·
Profase
adalah fase dimana benang- benang kromatin memendek dan menebal, terbentuklah
kromosom. Gelendong mitotik mulai terbentuk, setiap kromosom terduplikasi
tampak sebagai kromatid identik yang tersambung pada sentromernya dan sepanjang
lengannya oleh kohesin (kohesi kromatid saudara) (Campbell,2010: 248).
Proses terjadinya fase
profase ditandai dengan hilangnya nucleus dan diganti dengan mulai tampaknya
pilinan-pilinan kromosom yang terlihat tebal
(http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).
·
Metaphase
merupakan tahap mitosis yang paling lama, sering kali berlangsung sekitar 20
menit (Campbell,2008: 249).
Kromosom kromosom
menempatkan diri di bidang tengah dari sel. Ciri utama fase ini
adalah terbentuknya gelendong pembelahan, gelendong pembelahan ini dibentuk
oleh mikrotubula. Gelendong ini membentuk kutub-kutb pembelahan tempat
sentromer mikrotubula bertumpu (http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).
·
Anafase
merupakan tahap pembelahan yang paling singkat terjadi, biasanya hanya beberapa
menit (Campbell.2008: 249).
Sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri
dan bergerak menuju kutub dari sel yang berlawanan. Tiap
kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat yang sama dengan sel
induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid tersebut menjadi kromosom baru.
Pada fase ini kromosom
yang mengumpul di tengah sel terpisah dan mengumpul pada masing-masing kutub,
sehingga telihat adal dua kumpulan kromosom (http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).
·
Telofase
merupakan tahap terakhir saat
nukleus-nukleus anakan terbentuk dan sitokinesis telah dimulai. Dengan ciri dimana
di tiap kutub sel terbentuk stel
kromosom yang identik. Selaput gelendong
inti lenyap dan dinding inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua
bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan
sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah- tengah sel (Campbell.2010: 249).
Telofase adalah fase
finisiong, dalam telofase ada dua tahap yaitu telofase awal dan telofase akhir.
Pada telofase awal terlihat mulai ada sekat yang memisahkan antara sel-sel
anak. Sedang pada telofase akhir terlihat sel-sel anak sudah benar-benar
terpisah (http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).
Sel tumbuhan di definisikan sebagai
unit dasar yang universaldari suatu struktur organik. Struktur yang membedakan
sel tumbuhan denfan sel yang lain adalah keberadaan dinding sel yang merupakan
lapisan terluar dari sel yang berbatasan dengan membran sel (Hartanto Nugroho, 2010).
Tumbuhan pada masa awal
perkembangan mengalami pertumbuhan sangat banyak, tumbuhan mengalami pembelahan
sel secara tidak langsung yang disebut juga dengan mitosis (Susetyoadi,2004).
IV.
ALAT DAN BAHAN
Mikroskop
Kaca objek
Kaca penutup
Kaca arloji
Pinset
Pisau atau silet
lampu spirtus
Akar bawang bombay
Alkohol 70%
Larutan acetocarmine
penjepit
asam asetat
V.
LANGKAH KERJA
1. Kira-kira 3-4 hari sebelum praktikum
dilaksanakan,simpan umbi bawang bombay di atas botol bermulut lebar yang berisi
air.
2. Akar yang aktif tumbuh dengan panjang
sekitar 2,5 - 5 cm paling baik digunakan untuk praktikum ini.
3. Ujung akar yang panjang nya 3- 4 cm di
potong dan diletakan segera pada kaca arloji yang berisikan asam asetat 1M
selama 30 menit.
4. Kemudian ganti larutan asam asetat
dengan acetocarmine dan panaskan di atas nyala lampu spirtus sampai mencapai
suhu kira-kira 60 0 C (jaga jangan sampai mendidih)
5. Setelah itu p[indahkan potongan ujung
akar tersebut ke atas kaca objek yang telah di tetesi acetocarmine
6. Potong-potong ujung akar dengan silet
atau pisau
7. Tutup sediaan dengan kaca penutup
8. Balikan dan pegang di antara ibu jari
dan telunjuk, kemudian tekan sambil sedikit di dorong (squash)
9. Periksa sediaan tersebut dengan mikroskop
dengan perbesaran lemah (10 X 10)
10. Lanjutkan perbesaran dengan pengamatan
dengan perbesaran kuat (10 X 45 atau 10 X 63).
VI.
HASIL PENGAMATAN
VII.
PEMBAHASAN
Dalam mengamati
proses mitosis digunakan sel akar bawang bombay karena sel bawang bombay merupakan
sel yang bersifat meristematis yakni sel yang aktif membelah maka dari itu akan
terlihat proses mitosis pada bagian ini.
Sebelum mengamati
sel yang mengalami pembelahan mitosis, ada beberapa perlakuan yang dilakukan
pada akar bawang bombay. Pertama akar bawang bombay di rendam dalam asam asetat selama 30 menit,
hal ini bertujuan untuk menghentikan
aktivitas seluler dan mengawetkan proses yang terjadi ketika ujung akar
tersebut dipotong. Dengan demikian proses mitosis yang mungkin terjadi pada
waktu pemotongan dapat dijebak dalam keadaan terfiksatif sehingga pada saat
pengamatan di bawah mikroskop akan dapat menunjukkan aktivitas sel-sel meristem
ujung akar. Perendaman dengan asam asetat juga berfungsi untuk melunakkan
dinding sel agar mempermudah masuknya zat
pewarna dan memperamudah saat pemotongan. Selain itu pemberian asam asetat juga
dapat memperjelas batas tudung akar dengan sel-sel diatasnya. Tudung
akar akan terlihat lebih putih dibandingkan bagian lain dari akar bawang bombay.
Perlakuan
berikutnya pemberian acetocarmin, acetocarmin adalah pewarna yang fungsinya
untuk memberi pigmen kepada sel-sel akar bawang sehingga mudah untuk diamati dan
kemudian di lanjutkan dengan pembakaran
hingga suhu yang ditentukan (60o C).
Dalam pengamatan
kami tidak menemukan proses mitosis seperti profase, metafase, anafase, dan
telofase pada salah satu sel. Karena sel bawang bombay yang kami amatai masih
berupa jaringan, sehingga yang tampak pada mikroskop terdiri dari banyak sel
yang melakukan pembelahan. Namun kami menduga bahwa yang terlihat lebih dominan
adalah fase profase, berdasarkan teori pada fase profase
kromosom-kromosom menebal atau berkondensasi, sehingga menjadi bisa terlihat di
bawah mikroskop cahaya, mula-mula sebagai benang-benang tipis, lalu secara
progresif menjadi semakin pendek dan tebal karena mengumpar di sekeliling
protein-protein histon, kemudian mengumpar terpilin (supercoil) pada
dirinya sendiri (Susan
Elrod, 2007). Kami melihat terbentuk banyak bulatan berwarna hitam
yang terletak ditengah sel, bulatan hitam tersebut yang kami duga adalah
kromatin yang telah menyerap warna dari acetocarmin sehingga terlihat hitam dan
masih terpilin sehingga kami menyebut dengan fase profase.
Kami pun menduga
adanya beberapa faktor yang menyebabkan percobaan ini tidak dapat menemukan
secara jelas proses mitosis. Adapun faktor-faktor tersebut, yaitu faktor
pertama adalah kesalahan pada saat pembakaran, pembakaran yang kami lakukan terlalu
lama dan terlalu dekat dengan api sehingga menyebabkan timbulnya asap dan
acetocarmin mendidih. Sementara untuk hasil yang baik seperti yang telah di
tetapkan pada langkah kerja pembakaran dilakukan hingga suhu 60o C,
namun karena pada saat pembakaran, kami tidak menggunakan termometer sehingga
kami mengalami kesulitan untuk memperkirakan suhu yang ditetapkan.
Faktor kedua
menurut kami yang sangat berpengaruh terhadap hasil percobaan adalah pada
teknik squash. Untuk dapat menghasilkan percobaan yang baik memang diperlukan
teknik squash yang tepat yakni harus ditekan hingga sangat tipis namun tidak
diperbolehkan juga terlalu keras karena dapat menyebabkan sel mengalami
kerusakan. Karena kurangnya pengetahuan kami mengenai teknik squash yang baik,
kami mendapatkan hasil yang kurang memuaskan.
Selain itu faktor
lain yang menyebabkan tidak terlihatnya proses meosis adalah keterbatasannya
alat yang kami gunakan, baik kualitas mikroskop maupun kurangnya perbesaran.
VIII.
JAWABAN PERTANYAAN
1. Gambarkan dan tentukan tahapan tahapan
mitosis yang dapat Saudara amati!
Jawab:
Berdasarkan hasil
pengamatan kami, proses dominan
yang terjadi pada mitosis akar bawang adalah pada fase profase.
2. Pada umumnya sel-sel yang Saudara amati
ada dalam fase mana?
Jawab:
umumnya berada pada fase profase
3. Jelaskan apa yang terjadi pada tah apan mitosis:
interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase!
Jawab:
·
Interfase
adalah fase dimana inti sel nampak keruh dan nampak benang-benang kromatin yang
halus, kromosom yang diduplikasi pada fase S belum terlihat secara individual
karena belum terkondensas (Campbell, 2010:248).
·
Profase
adalah fase dimana benang- benang kromatin memendek dan menebal, terbentuklah
kromosom. Gelendong mitotik mulai terbentuk, setiap kromosom terduplikasi
tampak sebagai kromatid identik yang tersambung pada sentromernya dan sepanjang
lengannya oleh kohesin (kohesi kromatid saudara) (Campbell,2010: 248).
Proses terjadinya fase
profase ditandai dengan hilangnya nucleus dan diganti dengan mulai tampaknya
pilinan-pilinan kromosom yang terlihat tebal
(http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).
·
Metaphase
merupakan tahap mitosis yang paling lama, sering kali berlangsung sekitar 20
menit (Campbell,2008: 249).
Kromosom kromosom
menempatkan diri di bidang tengah dari sel. Ciri utama fase ini
adalah terbentuknya gelendong pembelahan, gelendong pembelahan ini dibentuk
oleh mikrotubula. Gelendong ini membentuk kutub-kutb pembelahan tempat sentromer
mikrotubula bertumpu
(http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).
·
Anafase
merupakan tahap pembelahan yang paling singkat terjadi, biasanya hanya beberapa
menit (Campbell.2008: 249).
Sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri
dan bergerak menuju kutub dari sel yang berlawanan. Tiap
kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat yang sama dengan sel
induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid tersebut menjadi kromosom baru.
Pada fase ini kromosom
yang mengumpul di tengah sel terpisah dan mengumpul pada masing-masing kutub,
sehingga telihat adal dua kumpulan kromosom
(http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).
·
Telofase
merupakan tahap terakhir saat
nukleus-nukleus anakan terbentuk dan sitokinesis telah dimulai. Dengan ciri dimana
di tiap kutub sel terbentuk stel
kromosom yang identik. Selaput gelendong
inti lenyap dan dinding inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua
bagian, proses tersebut dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan
sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah- tengah sel (Campbell.2010: 249).
Telofase adalah fase
finisiong, dalam telofase ada dua tahap yaitu telofase awal dan telofase akhir.
Pada telofase awal terlihat mulai ada sekat yang memisahkan antara sel-sel
anak. Sedang pada telofase akhir terlihat sel-sel anak sudah benar-benar
terpisah (http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).
4. Mengapa terjadi proses mitosis?
Jawab:
Karena pada dasarnya makhluk hidup itu tumbuh dan berkembang.
Dalam hal pertumbuahan dapat diukur dari jumlah sel yang dimiliki oleh makahluk
tersebut. Pertambahan jumlah sel disebabkan oleh proses pembelahan sel
(somatik) yang disebut mitosis dengan prinsip
mewariskan semua sifat induk kepada kedua sel anaknya karena mitosis
menghasilkan sel anak yang identik, regenerasi dan perbaikan sel-sel tubuh yang
rusak.
5. Mengapa ujung akar bawang digunakan
untuk mempelajari mitosis?
Jawab:
Karena akar merupakan
salah satu jaringan yang sel-sel penyusunnya adalah sel-sel somatik, khusus
pada ujung akar terdiri dari sel-sel yang bersifat meristematik, yaitu
sel-selnya selalu aktif membelah, sehingga diharapkan fase-fase mitosis dapat
diamati secara lengkap.
6. Apa yang membedakan antara pembelahan
mitosis pada sel tumbuhan dan sel hewan?
Jawab:
Pembedaan pada pembelahan mitosis sel tumbuhan dan sel
hewan yaitu pada tahap sitokinesis
berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui terbentuknya
cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel.
Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan di ekuator pada
membran sel sehingga kedua sel anakan menjadi terpisah dan dihasilkanlaah dua
sel anak (sel melekuk ke dalam). Sedangkan pada sel tumbuhan , sitokinesis
ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah-tengah sel.
7. Dibagian manakah pada tumbuhan akan anda
temukan banyak sel yang akan melakukan proses mitosis?
Jawab:
Proses
mitosis akan banyak ditemukan pada bagian-bagian jaringan sel somatik yang
bersifat meristematik yaitu ujung akar dan ujung batang
IX.
KESIMPULAN
Pada percobaan kali
ini dapat disimpulkan bahwa:
1.
Fase yang kami amati umumnya berada dalam fase profase.
2.
Hasil percobaan kami kurang memuaskan karena ada beberapa kesalahan, yaitu
dari akar dengan pembakaran yang melebihi batas suhu, teknik squash yang kurang
baik, dan penggunaan mikroskop cahaya yang membuat hasil pengamatan terbatas.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell, Reece. 2010. Biologi
jilid 1 edisi kedelapan.
Erlangga: Jakarta.
Elrod,
Susan and Wiliam Stainsfield. 2007. Genetika Edisi Ke Empat. Jakarta :
Erlangga.
Kimball.
1999. Biologi. Erlangga: Jakarta.
Nugroho,
L. Hartanto, Dkk. 2010. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Jakarta :
Penebar Swadaya.
Stansfield, William D, dkk. 2003. Biologi Molekuler dan Sel. Jakarta : Erlangga.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusupilikan.blogspot.co.id
BalasHapus